Manfaat Lidah Buaya

Tau apa enaknya ga kerja kantoran? Kebebasan waktu! Tadi pagi sebelum suami bangun, saya udah motong-motong daun lidah buaya buat diolesin ke rambut. Biar subur. Sebenernya saya dari jaman SD pernah pakai, biasanya waktu hari Minggu, jadi bisa mandi lebih siang, ga keburu-buru takut jemputan sekolah datang. Tapi jaman dulu masih males merawat diri. Ngapain pake lidah buaya, toh sudah banyak orang yang bilang rambut saya tebal. Usaha yang berlebihan kalau saya harus mengolesi rambut dengan lidah buaya. Alasan kedua adalah, tanaman lidah buaya di rumah Ibu ukurannya kecil-kecil, sepertinya karena kurang kena sinar matahari. Ga tega kalau harus dipotong tiap minggu.


Tapi pas jaman kuliah tingkat akhir, rambut saya benar-benar rusak. Rontok, rapuh, kusam, pecah-pecah. Biasa, stress. Dari saat itulah rambut eyke menipis, terus, terus, terus, dan terus… 

Untungnya, di rumah Mamah, ibu mertua, punya beberapa tanaman lidah buaya, gede-gede lagi. Dibandingkan dengan yang di rumah Ibu, lidah buaya di rumah Mamah itu raksasa. Satu daunnya, bisa untuk satu kepala, kulit kepala plus batang rambutnya. Mantaps! :D Selain dioleskan ke rambut, saya juga mengoleskan lidah buaya ke alis dan bulu mata. Sudah 2 minggu ini saya mengoleskan gel lidah buaya setiap mau keramas, dua hari sekali.

Pertanyaannya, apa benar lidah buaya dapat menyuburkan rambut? Sudah dibuktikan belum? Hasilnya? Sebenernya sih, saya ini emang ga terlalu telaten merawat badan sendiri. Pakai lidah buaya ini baru-baru sekarang aja, sekitar 2 minggu, jadi belum kelihatan hasilnya. Tapi sempet seharian si lidah buaya ga dibasuh-basuh. Gara-garanya mendadak main seharian bareng keluarga suami. Dikirain cuman sejam, ga taunya ada sampai 6 jam cairan lidah buaya nangkring di rambut. Hasilnya rambut SAMA SEKALI ga rontok selama 3 mingguan. Waktu disisir, maupun waktu rambut lagi basah :D

Selain untuk menjaga kesuburan rambut, lidah buaya atau aloe vera berfungsi sebagai antioksidan dan merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit, makanya banyak produk-produk kosmetik yang menggunakannya karena dapat menjaga kelembaban kulit. Ini karena adanya zat lignin dan polisakarida yang terkandung di gel lidah buaya yang dapat masuk dan meresap ke dalam kulit, sekaligus menjadi media pembawa nutrisi yang dibutuhkan kulit. Lalu lendir akan menahan hilangnya cairan tubuh yang ada di permukaan kulit. Hasilnya kulit akan awet muda. Selain itu tingkat keasaman  lidah buaya yang sama dengan kulit manusia dapat mengembalikan keseimbangan kulit dan membersihkan noda dan kotoran pada wajah. Asam amino yang ada pada lidah buaya juga dapat membantu perkembangan sel-sel baru dn menghilangkan sel-sel yang sudah mati. Makanya lidah buaya juga bisa mengobati luka ringan pada kulit. Tapi gel yang akan dioleskan pada luka harus dari lidah buaya yang segar, karena seperti apel, lidah buaya juga cepat menjadi kuning setelah dipotong karena telah teroksidasi hingga beberapa zat yang dikandungnya rusak, jadi setelah dikupas, harus cepat-cepat dioleskan pada luka. Tapi wajah saya cenderung sensitif terhadap getah/cairan dari tanaman atau buah-buahan. Kalau di masker, yang ada malah merah-merah karena gatal.

Untuk ayah saya yang punya diabetes yang tidak bergantuk insulin, lidah buaya juga bisa menjadi  obat alternatif. Mitosnya, tanaman-tamanan yang pahit memang bagus untuk menurunkan gula dalam darah seperti biji mahoni, mahkota dewa, dll. Gel lidah buaya memang pahit, saya pernah mencobanya tanpa disengaja. 

Saya juga pernah lihat di sebuah acara berita ringan di televisi, di Kalimantan (saya lupa daerah mana), lidah buaya dijadikan minuman, seperti nata de coco. Khasiatnya sebagai pengobat panas dalam dan mendinginkan suhu tubuh. Daging lidah buaya diolah dulu, dikupas bersih dari kulitnya, direndam, lalu campurkan air gula. Segaaar… :}

Makanya, nanti, kalau sudah punya rumah sendiri, tanaman obat yang wajib ada selain daun sirih, saya tambahkan lidah buaya. Saya akan sisakan satu petak tanah penuh sinar matahari untuk si Aloe Vera ini. :)

2 komentar:

{ husen } at: 20 Oktober 2010 pukul 23.30 mengatakan...

artikel yang bagus...ayo ayo menulis terus...keep going and go ahead :-)

{ Ami } at: 22 Oktober 2010 pukul 01.38 mengatakan...

thanks, husen :)

Posting Komentar